Posted by : Yongki Aji Kurniawan
Monday, 3 March 2014
Teman-teman pembaca semua , saat ini saya akan menyampaikan tafakur tentang ibu.
Ibu adalah segalanya bagi kita , tanpa ibu kita tidak akan bisa hidup di dunia ini , walaupun dengan bantuan ayah , tetapi peran ibulah yang sangat banyak. Tetapi ini bukan alasan untuk tidak menghormati ayah. Ayah Cuma menitipkan benih ke rahim ibu , setelah itu ketika benih itu mulai membesar menjadi janin,dan keluar menjadi bayi , sehingga bisa seperti kita sekarang ini ibulah yang merawatnya. Namun tidak secepat dan sesingkat itu kita bisa seperti sekarang ini , terlebih dahulu kita berada di dalam perut ibu. Ibu dengan kasih saying dan kesabarannya merawat kita didalam perutnya,sampai keluar dan besar seperti sekarang ini. Ketika kita bergerak-gerak didalam perut ibu tentu saja ibu merasakan sakit, namun sakit itu ditutupi dengan raut wajah yang senang , karena bisa merasakan kehidupan kita didalam perutnya. Dengan kesabarannya ibu menanti kita lahir ke dunia selama 9 bulan waktunya dengan keadaan lemah karena ada tambahan beban diperutnya.seperti dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah kembalimu.“
Setelah waktunya tiba yaitu saat 9 bulan, disaat itu puncaknya , ibu merasakan kesakitan yang sangat amat terasa sakitnya. Dimana ibu memperjuangkan jiwanya dan jiwa kita yang sedang ingin keluar dari rahim ibu. Ini memiliki resiko yang sangat besar bahkan kematianpun bisa menimpanya. Teman-teman pembaca sekalian , perjuangan ibu bukan berakhir disitu. Perjuangan ibu masih sangatlah banyak. Ibu menimang dan menyusui kita di saat kita menangis dan lapar. Ketika kita sakit , ibulah yang paling mengerti kita, dan ibu akan berusaha membuat kita sembuh dan ceria seperti semula. Ibu melakukan itu tanpa ada maksud meminta balasan kepada kita, namun ibu hanya berharap bahwa anaknya bisa menjadi orang yang baik-baik. Tetapi apakah balasan kita selama ini ??? ketika ibu menyuruh kita , kita malah cuek kepada ibu, ketika ibu butuh kita,kita malah menghiraukannya,ketika ibu sakit , apakah kita mengerti ibu ?? Tetapi semua itu demi pacar,maka semuanya akan terlaksana dengan cepat. Padahal pacar itu cuma seseorang yang bukan siapa-siapa , bukan keluarga, dan banayak menyakiti kita. Sedangkan ibu , ibu itu seseorang yang kita hormati , orang tua kita , dan tidak pernah menyakiti kita , kalaupun ibu memarahi kita , itu karena ibu saying dan ingin memperbaiki kesalahan kita sebagai anak. Mengapa kita malah mengunggulkan orang lain daripada ibu kita sendiri-sendiri. Kawan-kawan semua mari kita bersama-sama belajar lebih menghormati ibu dan membahagiakan ibu kita, karena ibulah segalanya bagi kita , seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya sahabat sebagai berikut:
يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال أمك. قال: ثم من؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال: أبوك
“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kupergauli dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, jawab beliau, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)
Demikian yang bisa saya sampaikan sebagai penutup:
Jangan pernah menanyakan apa yang telah ibu berikan kepada kita, karena ibu sudah banyak memberi kepada kita. Tetapi bertanyalah apakah balasan yang telah kita berikan kepada ibu kita
By.Yongki Aji Kurniawan
Ibu adalah segalanya bagi kita , tanpa ibu kita tidak akan bisa hidup di dunia ini , walaupun dengan bantuan ayah , tetapi peran ibulah yang sangat banyak. Tetapi ini bukan alasan untuk tidak menghormati ayah. Ayah Cuma menitipkan benih ke rahim ibu , setelah itu ketika benih itu mulai membesar menjadi janin,dan keluar menjadi bayi , sehingga bisa seperti kita sekarang ini ibulah yang merawatnya. Namun tidak secepat dan sesingkat itu kita bisa seperti sekarang ini , terlebih dahulu kita berada di dalam perut ibu. Ibu dengan kasih saying dan kesabarannya merawat kita didalam perutnya,sampai keluar dan besar seperti sekarang ini. Ketika kita bergerak-gerak didalam perut ibu tentu saja ibu merasakan sakit, namun sakit itu ditutupi dengan raut wajah yang senang , karena bisa merasakan kehidupan kita didalam perutnya. Dengan kesabarannya ibu menanti kita lahir ke dunia selama 9 bulan waktunya dengan keadaan lemah karena ada tambahan beban diperutnya.seperti dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah kembalimu.“
Setelah waktunya tiba yaitu saat 9 bulan, disaat itu puncaknya , ibu merasakan kesakitan yang sangat amat terasa sakitnya. Dimana ibu memperjuangkan jiwanya dan jiwa kita yang sedang ingin keluar dari rahim ibu. Ini memiliki resiko yang sangat besar bahkan kematianpun bisa menimpanya. Teman-teman pembaca sekalian , perjuangan ibu bukan berakhir disitu. Perjuangan ibu masih sangatlah banyak. Ibu menimang dan menyusui kita di saat kita menangis dan lapar. Ketika kita sakit , ibulah yang paling mengerti kita, dan ibu akan berusaha membuat kita sembuh dan ceria seperti semula. Ibu melakukan itu tanpa ada maksud meminta balasan kepada kita, namun ibu hanya berharap bahwa anaknya bisa menjadi orang yang baik-baik. Tetapi apakah balasan kita selama ini ??? ketika ibu menyuruh kita , kita malah cuek kepada ibu, ketika ibu butuh kita,kita malah menghiraukannya,ketika ibu sakit , apakah kita mengerti ibu ?? Tetapi semua itu demi pacar,maka semuanya akan terlaksana dengan cepat. Padahal pacar itu cuma seseorang yang bukan siapa-siapa , bukan keluarga, dan banayak menyakiti kita. Sedangkan ibu , ibu itu seseorang yang kita hormati , orang tua kita , dan tidak pernah menyakiti kita , kalaupun ibu memarahi kita , itu karena ibu saying dan ingin memperbaiki kesalahan kita sebagai anak. Mengapa kita malah mengunggulkan orang lain daripada ibu kita sendiri-sendiri. Kawan-kawan semua mari kita bersama-sama belajar lebih menghormati ibu dan membahagiakan ibu kita, karena ibulah segalanya bagi kita , seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya sahabat sebagai berikut:
يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال أمك. قال: ثم من؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال: أبوك
“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kupergauli dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, jawab beliau, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)
Demikian yang bisa saya sampaikan sebagai penutup:
Jangan pernah menanyakan apa yang telah ibu berikan kepada kita, karena ibu sudah banyak memberi kepada kita. Tetapi bertanyalah apakah balasan yang telah kita berikan kepada ibu kita
By.Yongki Aji Kurniawan